Didunia ini ada dua hal yang ditunggu sama manusia yaitu kelahiran dan kematian dimana kedua hal ni amat sangat berharga untuk manusia karena kedua peristiwa ini saling melengkapi,dimana ada yang mati pasti ada yang lahir sebagai penggantinya,kelahiran dn kematian ini juga bisa disebut dengan datang dan pergi,karena siapa yang pergi pasti akan kembali datang,haL ini juga berlaku untuk urusan cinta,karena disaat kita ditinggalkan seseorang maka cepat atau lambat kita akan mendapatkan penggantinya dan selalu berharap penggantinya takan pernah meninggalkan kita dan kalau sampai meninggalkan kita maka kita berharap ada lagi seseorang yang datang dan begitulah seterusnya sampai kita tiba di titik terakhir yaitu kematian,dimana kita kehilangan maka kita akan kembalikan menemukannya. Begitupun yang dialami oleh Iyan dia harus rela ditinggal menikah oleh Yuni orang yang ia harap bisa menemani hari-hari tuanya,sebenarnya Iyan ga harus begitu kehilangan karena sesungguhnya diantara mereka tidak terjalin ikatan hubungan kekasih,namun bagi Iyan Yuni adalah sosok sempurna,karena kesempurnaan itulah Iyan berharap besar kepada Yuni untuk dapat mendampingi hari-hari tuanya kelak,bahkan ketika Iyan tahu Yuni pacaran dengan orang lain bahkan sempat pacaran dengan sahabatnya sendiri Iyan dengan bijak berkata “sebelum janur kuning melambai Yuni masih milik orang tuanya”,tapi kini janur kuning itu telah melambai dan Iyan harus berbesar hati menerima kenyataan walaupun itu pahit,karena Iyan berprinsip cinta itu tak harus saling memiliki.
Lima tahun yang lalu tepatnya ketika Iyan masih kelas 2 sma semua rasa itu bermula,Iyan melihat sosok Yuni sebagi orang yang tidak pilih-pilih teman,penuh dengan keceriaan,dan bagi Iyan sosok Yuni ini lebih dari sempurna untuk ukuran sifat seorang wanita,walau wajah Yuni kalah cantik dari perempuan lainnya tapi keberadaannya menyita perhatian banyak cowo. Karena semua itu Iyan merasa Yuni lah cewe yang slama ini dia cari terlebih Iyan sudah mengenal Yuni walau hanya sebagai teman sekelas,tapi hubungan mereka begitu akrab,kian hari perasaan Iyan pada Yuni makin membuncah dari yang tadinya Cuma naksir biasa saja berubah menjadi suatu perasaan yang tak terbendung lagi rasa cinta makin memenuhi dada bidang Iyan,sampai akhirnya Iyan mencoba mengumpulkan segenap kekuatannya untuk mengatakan semuanya,walau pada awalnya Iyan Cuma menunjukan sinyal cintanya lewat serangkaian kata yang dirangkai sedemikian rupa sehingga indah di baca maka jadilah seuntai puisi indah yang special dibuat Iyan untuk Yuni.
NADA CINTA
Nada cintaku kini mulai bergema
Iramanya menggairahkan hati yang lara
Nyanyian cinta mulai mengalun mesra
Indah mengalun ditaman cinta
Napas asmarapun mulai terhembus
Gemanya menggetarkan bumi
Ya....tuhan....indah nian yang kurasa
Untaiannya mulai meluluhkan hati
Nadanya menembus naluri.....menggetarkan....
Indah terasa sampai terbuai mimpi....
Nyanyiannya menggetarkan jiwa yang sunyi
Gaungnya bergema indah
Seindah mawar ditaman firdaus
Inilah nada yang teristimewa
Hannya insan terpilih yang merasakannya....
By:pria oktav
Ya begitulah barisan kata yang dibuat Iyan special buat Yuni,tapi setelah kata demi kata terangkai Iyan ragu untuk menyampaikannya pada Yuni,maka Iyan mulai memainkan pikirannya untuk menentukan cara yang tepat untuk menyampaikannya,maka Iyan memutuskan untuk tidak menyampaikannya langsung pada Yuni Iyan memilih untuk menyampaikannya lewat sehelai surat kaleng yang Iyan taruh di kolong meja Yuni,hingga membuat seisi kelas ribut di keesokan harinya.
“bentar dech gw nemu sesutu nich” itulah kata pertama yang diucapkan Yuni pada Rara teman sekelasnya letika mendapati ada sehelai amplop warna biru di kolong bangkunya,
“apa yun ????”tanya Rara
“ntahlah gw juga ga tahu,tapi kayaknya surat dah”
“buka aza yun,pengen tahu niech apa isinya” Rara makin penassaran
Maka mereka berdua mulai membuka isi surat itu dan ternyata isinya sebuah puisi,Yuni kaget dan diselimuti rasa penasaran tentang pengirim puisi tersebut,diselimuti rasa penasaran dan baghagia Yuni kembali membuka dan membaca surat tersebuat,ketika Yuni lagi penasaran dan masih kaget dengan puisi tersebut tiba-tiba Rara berteriak
“hai teman-teman Yuni dapat puisi lho dari penggemarnya.....” suara Rara menggetarkan seisi kelas
“ra apaan siech ?????”Yuni agak risih dengan sikap Rara
“maaf dech”rengek Rara
Seisi kelas mulai rame membicarakan hal yang baru pertama terjadi dikelas mereka,semuanya menebak-nebak siapa pengirim puisi misterius buat Yuni. Iyan yang baru datang ke kelas heran melihat teman-temannya ribut mengerumini meja Yuni,Iyan berjalan santai menuju mejanya sambil penasaran dengan apa yang sedang terjasdi,sambil membuka pr matematikanya memeriksa takut ada yang kelewat Iyan bertanya pada sandi yang lagi asyik nyalin pr matematika milik temannya tentang apa yang terjadi
“San ada apaan siech kok anak-anak pada ribut”tanya Iyan penasaran
Sandi yang lagi asyik menyalin pr ga mempedulikan pertanyaan Iyan
“Sand lu denger gw ga siech”suara Iyan kali ini aga keras sambil menutup buku yang di salin sandi
“yach elu Yan kenapa siech ganggu orang aza pagi-pagi”gerutu sandi
“abisnya elu gw tanya ga nyaut”
“emangnya elu nanya apa ama gw”
“tuh kan elu emang bener-bener ga respek ya”
“ya udah lu nanya apa siechh??? Elu bukan mau nanyain tugas biologi kan ama gw”
“bukan gw gakan nanya masalah pelajaran ama lu”
“terus lu mau nanya apaan ama gw”
“gw mau tanya ada apa kok anak-anak pada ribut ?????”
“oh itu ...anak-anak lagi ngeributin tentang pengirim puisi buat Yuni” jawa sandi dengan santai
“oooooooooh kirain ada apaan” balas Iyan
Sejurus kemudian Iyan bangkit dari kursinya kemudian nyeloyor pergi keluar kelas untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah,bahkan ketika melihat kebangku Yuni,Iyan ga berani menatap mata Yuni,bahkan yang biasanya Iyan menyapa Yuni kalo pagi hari,kali ini Iyan seolah lupa karena Iyan ngeras bersalah akan apa yang sedang terjadi. Ketika semuanya sedang ribut Yuni merasakan ada sesutu yang berubah pada Iyan karena tak seperti biasanya hari ini Iyan tak menyapanya,bahkan ketika Yuni melihat Iyan,Iyan seolah menghindari kontak mata langsung dengan Yuni. Kemudian Yuni mendatangi Iyan yang sedang duduk sendiri didepan kelas ambil memandangi bunga-bunga yang tumbuh di halaman kelas,dan sesekali kupu-kupu datang menghampiri bunga-bunga yang masih segar itu,ditengah lamunannya tiba-tiba Iyan dikejutkan oleh suara seseorang
“yan...” suara Yuni terdengar nyaring
“eh elu yun..da paan ???”
“gada papa Cuma penasaran aza,kok gw liat lu beda ya hari ini,ada apa sich lu ???”
“beda gimana,gw biasa azza kok seperti biasanya”
“Udah dech yan lu jangan boong ama gw,lu ditolak cewe yach ???”seru Yuni sok tahu
“sok tahu lu,and satu lagi gw ga abis ditolak cewe”
“udah dah ngaku aza kalo lu ditolak iya kan,” goda Yuni
“gw bilang gw ga abis ditolak...toke “
“tenang azza yan kalo lu ditolak masih banyak kok cewe didunia ini termasuk gw”
Mendengar ucapan Yuni Iyan melengo mentap wajah Yuni dan sejurus kemudian Pikiran Iyan melayang dan bertanya-tanya apa maksud ucapan Yuni barusan
Ketika Iyan masih melengo kemudian Yuni kembali berucap
“hmmm maksud gw .............”belum selesai Yuni ngomong tiba-tiba datang Zidan
“sory bro gw ganggu niech,gw perlu bantuan lu nich bro,tapi buat nona cantik maaf ya ini urusan cowo hehe” Zidan berkata pada Iyan sambil menepuk bahu Iyan dan senyum manis pada Yuni
“ya udah dech yan gw cabut dulu yawch.....”ucap Yuni sambil berlalu meninggalkan Iyan dan Zidan
Sepeninggalnya Yuni,Zidan mulai bercerita pada Iyan,tapi Iyan tak seppenuhnya memperhatikan ucapan Zidan karena pikiran Iyan masih melayang mereka-reka apa maksud omongan Yuni tadi padanya,sampai akhirnya lamunan Iyan buyar ketika Zidan menepuk pundaknya agak keras
“auuuuwh...... apaan siec lu Zi ??? sakit tahu !!!!!” teriak Iyan agak ngambek
“sory bro,abisnya lu dari tadi ngelamun mulu,dan kayaknya lu ga dengerin cerita gw dah”
“haaah... emang lu ceritaa apaan zi ????”
“tuh kan bener lu ga nyimak omongan gw,emang lu lagi ngelamunin apaan siech ???”
“hmmm ga kok ga papa,oia lu cerita lagi dech biar gw dengerin sekarang”
“beneran ya lu harus dengerin karena ini urgent banget”
“iyaaaaa gw dengerin,buruan dah,”
“gini yan,sebenarnya masalah ini belum ada yang tahu dan gw baru mau ngasih tahu ama elu karena gw ngerasa lu bisa bantu gw hmm........”
“bantu lu emang apaan??? Kalo mau pinjem duit soryy zi gw ga punya hehe”
“tenang bro bukan masalah duit kok,karena duit kiriman bokap gw masih utuh haha”
“terus lu mau gw bantuin apa ????”
“hmmm gimana ya gw bingung niech yan”
“lha elu kook malah bingung,eeeu.......”
“gini yan,gw lagi suka sama cewe tapi gw bingung niech,”
“terus”
“gw bingung sebenarnya tuh cewe suka ga ama gw ?”
“ya lu tanya donk ama cewenya,jangan ama gw !”
“maksud gw gini yan,setelah gw deketin dia,reaksi dia ama gw siech cukup respek,tapi gw ga tahu apa iu Cuma perasaan gw aza,atau emang bener dia punya rasa ama gw,karena gw pernah denger dari temenya dia katanya sich dia juga lagi suka sama seorang cowo yang cukup deket dengan dia,dan gw pikir cowo yang dia maksud itu adalah gw’
“ya udah kalo gitu emang bener kali zi dia suka ama lu,tapi kalo boleh gw tahu emang siapa zi cewenya,gw kenal ga ??? tanya Iyan penasaaraan
“ apa iya ya,hmmm cewenya lu kenal kok”
“wah beneran niech gw kenal,siapa zi ??”
“ya makanya gw minta bantuan lu,karena lu gw liat sering satu kelompok ama dia,cewe itu adalah.........”
Belum selesai Zidan mengatakan siapa cewe yang disukainya bel tanda masuk kelas sudah berdentang,teeeeet....teeeeet........teeeeeeeeeeeeeeeeet.....
“gw lanjutin ntar abis istirahat aza ya yan,”
“ya udah jangan lupa,lu harus ngasih tau gw siapa cewenya ya?”
“siiap brother”
Mereka berdua pun bergegas untuk masuk kelas.
# # #
“zid kayaknnya kemaren lu punya utang dah ama gw” ucap Iyan saat bertemu Zidan di pagi hari keesokan harinya
“utang apa bro ????” tanya Zidan penasaran
“yach lu zi,lu ini pura-pura lupa atau lupa benerasn yawch ?????”
“beneran yan gw lupa,apaan yawch”
“hmmmmm kemaren lu mau cerita tentang cewe tapi kayaknya kmeren lu lupa dah !!!!”
“ooooooooooo cerita tentang Yuni yah ????”
“apa ???? maksud lu ???” Iyan kaget mendengar nama Yuni disebut Zidan
“lha bukannya kemaren gw mau cerita tentang Yuni yawch,terus kalo bukan Yuni siapa donk ???/”
“bentar dah jadi cewe yang kemaren lu ceritain itu Yuni ???” Iyan makin penasaran
“ hehe” Zidan Cuma nyengir kuda
“ouwh gw ngerti sekarang jadi lu kemaren itu mau minta bantuan gw buat nyelidikin perasaan Yuni ama lu ???”
“ya gitu dah yan”
“oh my god.................”
Seketika pikiran Iyan melayang otaknya terus berputar kini ia dihadapkan pada dua pilihan yang sulit,suatu sisi dia ingin memiliki Yuni tapi itu berarrti dia menyakiti Zidan sahabatnya sendiri,sedangkan jika ia membantu Zidan itu berarti dia sendiri yang tersakiti,Iyan bener2 bingung harus memilih yang mana karena dua-duanya menyakitkan baginya.
“kenapa yan “ tanya Zidan membangunkan pikiran bawah sadar Iyan
Iyan yang sadar kallo ternyata barusan dia melamun,menyembunyikan perasaannya dan hanya menjawab singkat sambil berlalu
“ oooh ga papa kok Zi gw duluan yach............”
Semenjak kejadian hari itu hari-hari yang Iyan lalui berlalu dengan penuh kebimbangan,bimbang karena harus memilih diantara dua pilihan yang sulit antara harus membantu Zidan dketin Yuni tapi itu berarti menyakiti dirinya sendiri atau buru-buru mengatakan cinta pada Yuni tapi akan menyakiti perasaan sahabatnya sendiri yaitu Zidan,dan yang memebuat Iyan semakin dilanda kebingungan adalah hampir setiap hari Zidan menyakan informasi seputar perasaan Yuni pada Zidan namunm demi membuat Zidan seneng Iyan kadang berbohong tenntang semuanya,seperti yang terjadi ketika pelajaran kesenian berakhir,Zidan mendekati Iyan,
“ Yan gimana ????” tanya Zidan antusias
“Gimana apanya Zi ???”
“kelanjutan cerita tentang Yuni !”
“ooooooo”
“jadi cowo yang dia suka beneran gw kan yan ???/” tanya Zidan antusias
“hmmmmm ....Yuni ga bilang ama gw “
“lah lu tanyain donk yan !”
“iya dech ntar gw tanyain....”
“ya udah yan gw mao beli minum dulu,gw duluan ya ??/”
“ya udah.....”
Sepeninggal Zidan tiba-tiba datang Yuni menghampiri Iyan
“hay yan,”
Iyan tak lekas membaca dia hanya mengangguk saja,
“yan Gw mau nanya ama lu ???”
“tanya aza bioasanya juga gitukan,ga pake intro hehehe”
“serius yan,tapi gw mau lu jujur ya ????!!!!”
“iya nona biasanya juga gw jujur kan ????”
“serius ini yan “
“gw juga duarius Yun “
“oke kalo gitu lu harus jawab pertanyaan gw,dan sekali lagi gw minta lu harus jujur ama gw”
“oke,sekarang lu mau nanya apa ????”
“lu tau kan siapa yang ngirim puisi ama gw belakangan ini “
“hmmmm gw.....”belom selesai Iyan menjawab Yuni sudah kembali bicara
“udahlah yan lu ga usah boong ama gw lu tahu kan ???”
“hmmmm”
“hum ham hem hem lu tau kan ???” Yuni makin kesal karena pertanyaannya ga dijawab oleh Iyan
“maafin gw yun gw belom bisa ngomong ama lu tentang pengirim puisi itu,”
“yan plis....”
“maafin gw yun “
“gw sendiri sebenarnya udah tahu yan siapa pengirim puisi itu,dan jujur yan seneng dapaet puisi itu,tapi gw ngerasa aneh knapa tuh orang ga ngomong langsung aza ama gw,”
“mungkin dia beloom berani aza kali yun “
“gw jadi mikir jangan-jangan dia Cuma mainin perasaan gw kali ya “
“yun ko lu ngomongnya gitu siech,gw ga maksud kaya gitu yujn,tapi..............” Iyan mulai menyadaria ternyata ia sudah mengatakan perasaan yang sesungguhnya pada Yuni,maka ia pun mengakhiri ucapannya dan mencoba menghindar
“maksud lu ....”
“sory yun gw lagi buru-buru..” Iyan berlari meninggalkan Yuni untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.
# # # #
Jarum jam terus berputar detik berganti,menit berlalu,jam berputar membawa pada pergantian hari,hari berubah minggu,minggu berlalu,sebulan sudah kini tiba saat untuk siswa siswi kelas 2 untuk melakukan perjalanan study ilmiah ke ibu kota,dan disaat itulah Iyan sudah mengumpulkan segenap kekuatan hatinya untuk menyatakan perasaannnya yang sesungguhnya pada Yuni.kali ini di sudah tidak lagi menghiraukan masalah yang slama ini membelenggunya,sepannjang perjalannan rIyan terus merancang kapan dan dimana ia akan mengungkapkan isi hatinya pada Yuni,maka sepanjang perjalanan itu Iyan hanya berdiam diri,ditengah lamunannya tiba-tiba dia dikejutkan suara Rara,
“ Yan boleh tukeran tempat duduk ga,gw pusing dibelakang “
“oooo ya udah,lu duduk dimana ????”
“didepannya Yuni “
Tanpa berktata panjang Iyan segera menuju tempat duduk Rara,di bagian belakang namun Iyan sempat tercengang karena tepat di depan matanya ia menyaksikan Yuni sedang duduk sebangku dengan Zidan,lemas lunglai badan Iyan menyaksikannya namun ia tak lekas percaya pada apa yang dilihatnya,dia hanya mengira kalau Zidan sedang cari perhatiannya Yuni. Perjalanan panjang itu tak terasa karena Iyan tertidur lelap,sampai Di Ibu kota sebelum turun untuk mandi tiba-tiba Yuni menghampirinya
“ipa 3 atau ipa 4 “ itulah yang diucapkan Yuni,namun sebelum sempat Iyan membaca Yuni sdah berlalu meninggalkannya sendiri
Pikiran Iyan melayang memikirkan apa maksud dari ucapan Yuni barusan sampai akhirnya ia menyadari maksud Yuni,ia mengerti kalau yang dimaksud ipa 3 adalah pararel kelas Susi karena belakangan ini Iyan dekat dengan Susi untuk membantu Wili PDKT dengan Nena sahabat Susi dan ipa 4 adalah Yuni sendiri,dan Iyan kini menyakini kalo sebenarnya Yuni memang menunggunya untuk menyatakan perasaan,dengan sigap Iyan segera berlari mencari keberasdaan Yuni untuk sesegera mungkin mengungkapkan perasaannya,namun lagi-lagi Iyan harus mendapatkan kekecewaan karena tepat didepan matanya sendiri Zidan sedang menggungkapkan isi hatinya pada Yuni,dan Yuni menerima pernyataan cinta Zidan,Iyan benar-benar merasakan dunia menyempit,udara menghilang,dan cahanya menghitam.......sejak saat itulah hari-hari Iyan penuh dengan penyesalan kenapa dia harus keduluan sama sahabtnya sendiri,dansejak saat itulah harapan Iyan untuk memiliki Yuni terus bergema sampai akhirnya sebuah undangan sampai pada dirinya,dan berakhir sudah harapan Iyan untuk memiliki Yuni.
Ciamis,09 November 2011
A.Adiana