Catatan Sang Aktivies

Rasanya sudah terlalu lama jari ini tidak menekat kumpulan tombol keyboard laptop,rasa-rasanya jari ini kembali menjadi kaku saat mulai ku tekan tombol ini satu persatu. Banyak cerita yang sebenarnya ingin di bagi dengan semuanya,tapi apalah boleh buat hanya bisa menuliska seabreg-abreg cerita itu lewat halaman polos tak bergambar ini.

Banyak cerita kehidupan yang sudah terlewat dan ga banyak orang tahu tentang hal ini,mulai dari bagaimana saya melewati kehidupan ini bagian demi bagian,seperti cerita sinetron memang namun ya inilah kehidupan yang harus dilewati dan harus terus berjalan seperti kita harus menghirup napas tiap detiknya,terdengar membosankan tapi inilah yang harus kita jalani mau tidak mau,suka tidak suka,ya inilah yang harus kita lalui tiap harinya rutinitas yang membosankan tapi jadi bagian dari kehidupan kita.

Saat ini dunia sedang ramai dengan isu-isu yang membuat gerah badan,namun biarlah dunia ini penuh dengan kontoversinya penuh dengan perbedaannya,toh kalaupun saya ikut berkomentar tentang apa yang terjadi saat ini yidak akan membuat dunia berubah,saya mungkin hanya butiran debu yang ada di pada pasir,tak terlihat.

Namun bukan isu dunia yang akan saya ceritakan di tulisan penyambung yang sudah lama tidak tersentuh ini,saat ini saya menjalani peran baru di pekerjaan saya,naik level dari staf biasa menjadi supervisor,jabatan yang sebenarnya banyak orang inginkan bahkan tak sedikit yang rela mencari muka dan meningggalkan jati diri untuk mendapatkan jabatan ini,disaat orang berubah menjadi orang lain bukan dirinya sendiri,saya mencoba untuk tetap pada jati diri saya sendiri,orang yang tak pernah dilihat dan di banggakan sama orang lain,tapi saya adalah garam yang kalau tidak ada membuat sayur jadi hambar,

singkat secita di hari pertama saya menjabat sebagai supervisor,kaki ini serasa berat untuk melangkah karena hari ini saya memikul beban yang lebih besar dari biasanya,dan yang ga kalah berat adalah ada beberapa supervisor "senior" yang seolah tidak rela kalau saya ada di level yang sama dengan mereka,padahal secara ilmu saya masih anak bawang,yang miskin ilmu dan pengalaman.
sampai saat ini pun saya masih sering mendapat perlakuan yang menurut saya itu adalah perlakuan yang harusnya tidak saya terima saya masih sering dianggap sebagai staf biasa. tapi ya sudahlah apapun yang mereka lakukan jalan satu-satunya yang harus saya lakukan adalah ikhlas menjalani semuanya.

tapi kenapa saya malah curhat ya,
sssst inilah intro di perjumpaan kita saat ini,sedikit cerita tentang kondisi saya saat ini,next kita bahas yang lebih bermanfaat lagi,