Catatan Sang Aktivies

catatan ringan tentang kehidupan sehari-hari yang menarik untuk diperhatikan

Ini adalah cerita ku tentang pengemis yang punya hape dan bisa makan di salah satu restoran fast food,dan ini nyata terjadi.

Tanpa mau menilai kalau semua pengemis seperti itu,saya disini cuma mau menyoroti seorang pengemis yang menurut saja agak menyimpang dari jalurnya,ntah apa maksud dan tujuan tuh orang mengemis,apa iya karena terpaksa atau karena malas kerja akhirnya mencari jalan pintas untuk mendapatkan rupiah dengan cepat ???
 pertama kali saya melihatnya dia agak aneh rambutnya botak sebagian yang menurut saya waktu pertama kali ketemu,kasihan dan pemandangan tak wajar kalau seorang ibu rambutnya botak tak karuan,dengan anak kecil tergeletak di sampingnya,dan yang terlintas di pikiran saya adalah mungkin ia seorang yang jiwanya terganggu,atau sakit secara mental dan menjadi bagian dari mafia pengemis,itulah yang terlintas di pikiran saya ketika pertama kali melihatnya di terowongan kota ( jalur keluar dari halte busway).
namun keheranan saya dimulai ketika saya pulang dari asemka dan sampai di Blok M saya menemukan pengemis tersebut sudah berada disana,sesuatu yang menurut saya janggal,karena kalaupun pengemis tersebut menumpang kendaraan umum sambil ngamen atau ngemis didalamnya tentu waktu perjalanan takan secepat itu,terlebih tidak ada kendaraan yang secepat itu dari kota ke blok m,kecuali pengemis tersebut naik busway.namun saat itu saya berfikir mungkin saja pengemis tersebut dipindahkan oleh majikannya karena di kota tidak ada pemasukan dan dengan mobil bak terbuka sang pengemis dibawa ke Blok M.

sebagai informasi mungkin bagi yang biasa naik busway dengan tujuan akhir Blok M anda akan menemui seorang pengemis perempuan dengan seorang balita di pintu keluar atau anak tangga menuju keluar dari koridor busway,yap pengemis inilah yang akan menjadi topik pembicaraan saya.

suatu ketika saya baru turun dari busway di Blok M saya kembali melihat pengemis ini sedang duduk di tempatnya biasa mangkal,yap tangga pas keluar koridor busway,namun ada  yang menarik perhatian saya kali ini,didepan si anak terdapat bungkusan nasi lengkap dengan ayamnya dari salah satu restoran fast food yang ada di mall Blok M,namun saat itu saya cuma berfikir mungkin ada seseorang yang iba terhadap pengemis ini dan akhirnya membelikan nya makanan,karena terlihat kelaparan,lagi-lagi saya belum berpikiran negatif tentang pengemis yang satu ini yang belakangan saya menjadi illfeel pada dia.

Cerita terus bergulir sampai akhirnya suatu pagi,ketika saya hendak melakukan perjalanan menggunakan busway,dan saya merasa kelaparan saya berniat untuk sarapan di salah satu restoran fast food karena toko dalam keadaan sepi saya pasti bisa mengamati setiap orang yang datang,dan perhatian saya tertuju pada seseorang yang datang berbaju kotak-kotak baju yang saya kenal dan membawa anak,sang ibu dengan santai nya memesan makanan dan makan bersama anaknya,hmmm pikiran saya mulai ga karuan melihat pemandangan ini,bukan maksud saya menjudje dan melarang pengemis untuk makan di tempat lain,cuma kayak nya agak kurang tepat saja,terlebih penampilannya tak seperti biasanya,kalau biasanya saya melihat pengemis tersebut lusuh dan lemes juga seperti orang kurang waras,namun kali ini saya menemukans esuatu yang diluar biasanya,apakah ini penampilan asli dari sang pengemis itu ?????? ntahlah saat itu saya masih berpikiran ini biasa dan tidak ada yang aneh dari semua itu,karena makan dimanapun adalah hak siapa saja tanpa terkecuali,sampai saya iseng buat mengambil gambarnya




dan yang paling menggelitik saya adalah hari ini,ketika saya baru sampai bi Blok M lagi saya menemukan pengemis ini di tempat biasanya dia mangkal dengan taburan recehan di depannya,namun bukan iba atau kasihan yang saya pikirkan saat itu tapi pikiran negatif apa iya gada pekerjaan lagi sampai-sampai harus ngemis ??? atau memang itulah kerjaan dia supaya mendapat rupiah dengan cara instan,dan lebih parah lagi hari ini saya melihatnya melakukan panggilan telpon seolah bukan lagi pengemis,dan yang menjadi pertanyaan saya sekarang adalah dimana si pengemis ini tinggal ????? pikiran saya mulai negatif tentang pengemis yang satu ini,jangan-jangan dia lebih melek teknologi dari saya,jangan-jangan di rumahnya terpampang home teather,dan pikiran-pikiran jelek mulai menghiasi pikiran saya. sekali lagi saya bukan melarang pengemis mempunyai alat komunikasi atau menggunakannya,cuma apa iya kalau dia seorang pengemis menggunakan telpon genggam akan membuat iba,tentu siapapun yang melihatnya akan mempunyai pikiran yang sama dengan saya.

saya cuma berharap pengalaman saya ini tidak membuat kita menjadi berpikiran jelek pada semua pengemis,dan jangan menyurutkan kita untuk terus beramal.

0 komentar:

Post a Comment

About this blog

AMPUH

https://ikpure.forevernine.com/ikpure_global/m/fbShare/show?type=InviteForReward&lang=Indonesian&time=1618738044&uid=10175092&adjustid=a7177cea3aa49e5945a291d674045a1f&scene=8&destination=5

gabung sini yuk..

https://id.toluna.com/referral/die.calm