Catatan Sang Aktivies

catatan ringan tentang kehidupan sehari-hari yang menarik untuk diperhatikan

Sebagai anak bangsa dan warga asli Kota Banjar harusnya saya senang ketika banjar akan mengadakan pemilihan Walikota  untuk 5 tahun kedepan,namun sayang saya tidak akan merasakan indahnya pesta demokrasi di kota tercinta karena alasan yang mengharuskan saya pergi jauh meninggalkan kota tercinta yaitu sebuah pekerjaan,yang tidak saya temui di Kota saya tercinta,namun sayangnya hal ini tidak diperhatikan sama pemerintahan kota karena yang mereka pikirkan adalah bagaimana membuat para pemilih yang sebaian besar adalah para petani bisa memilih mereka,bukan menggaet kaum muda yang akan meneruskan pemerintahan,maka tak aneh kalau sebagian besar dari pemuda pemudi penerus bangsa dan calon pemimpin daerah harus pergi melanglang buana demi sebuah pekerjaan,karena di kota tempat tinggal minim lapangan pekerjaan,sekalinya ada upah yang dikasih jauh dari kesan layak bahkan jauh dari batas minimum yang diterapkan pemerintah,dan yang paling parah adlah sistem libur yang tak menentu,selain itu janji pemerintah yang mengatakan akan menekan pertambahan tenaga honorer juga seolah cuma janji belaka karena pada kenyataannya para pekerja honorer atau sukwan kian hari kian bertambah,apa ini yang disebut menekan,padahal kalau saja honorer benar-benar bisa dibatasi maka porsi CPNS untuk umum bisa terbuka dengan begitu sebagian ana bangsa bisa berkarya untuk tanah kelahirannya,namun saya anak muda generasi penerus lebih senang menjadi pegawai negeri di ibu kota.miris sekali.

Namun bukan hanya sekedar itu yang harus digaris bawahi,tapi kualitas pemimpinnya pun patut di uji,jangan cuma gara-gara rupiah mencalonkan seseorang yang jauh dari harapan,banya kejadian yang membuat saya sebagai putra daerah merasa kecewa dengan para calon pemimpin saya kelak,misalnya saja,beberapa hari yang lalu saya harus sedikit bersabar ketika salah satu calon berkampanye disalah satu desa tempat tinggal saya,jalan yang lebar harus menjadi sempit karena parkir mobil yang sembarangan sehingga arus lalu lintas pun terganggu,padahal ini masih masssa arus balik dan jalan yang menjadi sempit itu adalah salah satu jalur alternartif,padahal kalau dipikir dan ditelaah mobil dan motor para tim sukses bisa diparkir didepan gedung atau di emperan rrumah warga bukan diparkir di bahu jalan yang menghalangi arus lalu lintas.

Ada lagi calon yang mendadak baik menyalami para warga yang sebagian adalah pedagang dan tukang becak dengan pedenya meminta dukungan supaya pas pemilihan nanti tanggal 28 memilih beliau,tapi sekilas seolah dipaksakan,karena dari desas desus tukang beca yang tak sengaja saya dengan calon tersebut sebetulnya tetanggaan dengan salah satu tukang becak yang mangkal namun sebelum  mencalonkan seolah tidak mengenal warga sekitarnya tapi setelah mencalonkan diri menjadi sosok yang mendekatkan diri pada rakyat.

Memang ada-ada saja prilaku aneh para calon pemimpinku,namun ada yang membuatku harus mengumpat dibelakangnya ketika hari ini 18/08 setalh saya menikmati suasana sore di tanan kotta harus menahan kesal pada salah satu cawalkot dan rombongannya karena dengan seenak jidatnya maen labrak lampu merah,melanggar ketentuan yang ada mencontohkan perilaku yang tidak terpuji kepada masyarakat,padahal mereka bisa menunggu sejenak sampai lampu berwarna hijau baru melintas selain jalanan teratur simpati wargapun bisa didapat,tapi kalau seperti ini apa iya warga akan simpati kepadanya dan yang pasti arus lalu lintas menjadi kacau tak karuan,kayaknya sang calon harus berfikir dua ali untuk ikut bagian karena belum menjadi pemimpin saja sudah seenak jidatnya saja,apalagi kalau sudah terjun dan kalau sampai kepilih jadi pemimpin apa yang akan terjadi mungkin pemerintahan kota akan kacau,karena banyak peraturan yang sudah dibuat sekonyong-konyong dilanggar,merasa diri sebagai penguasa dan sebagai seorang yang kebal aturan.

sekiranya para calon pemimpin bisa mencerminkan pribadi yang baik yang bermanfaat yang dapat mengayomi warganya,bukan hanya mau di lihat dati harus berani melihat keadaan rakyatnya,bukan hanya mau diperhatikan tapi harus mau memperhatikan,bukan hanya mau didewakan tapi harus merendah melihat kebawah merangkul yang kekurangan,mensejahterakan setiap rakyat,bukan hanya inpra struktur yang harus diperhatiakan tapi SDMnya juga,bukan hanya memperhatikan satu elompok tapi tatap kelompok yang lain,bukan hanya melihat sosok tua dan dihormati tapi lihatlah kaum muda penrus generasi,takutlah kehilangan generasi muda,jangan biarkan kami para pemuda daerah pergi meninggalkan daerahnya sehingga yang tersisa hanya kaum tua ,dan yang pasti jangan hanya mengumbar janji manis ketika berkampanye tapi setelah duduk dikursi empuk pemerintahan lupa pada janji yang terucap,jangan pandai bersilat lidah tapi pandailah beraksi memberi bukti.

semoga Kota tercinta ini kelak mendapatkan calon pemimpin yang amanah,yang bisa beraksi bukan membual.

0 komentar:

Post a Comment

About this blog

AMPUH

https://ikpure.forevernine.com/ikpure_global/m/fbShare/show?type=InviteForReward&lang=Indonesian&time=1618738044&uid=10175092&adjustid=a7177cea3aa49e5945a291d674045a1f&scene=8&destination=5

gabung sini yuk..

https://id.toluna.com/referral/die.calm